budha berhenti peduli
menitik embun di puncak everest
menggali lubang sedalam dada
mencibir bibir di lembah hati.
Sebait puisi tercipta, setumpuk arti tersirat...ada kalanya diri mencari tau arti sang budha. namun diri hanya berpijak pada setitik embun. Masih jauhkan embun dari sang budha?
Ketika diri mulai tak kuasa lagi mencari, akhirnya diri terlelap dalam dekapan malam. Malam mungkin bisa mengantar diri ke budha, tapi mengapa diri hanya terdiam ketika menawarkan diri untuk mengantarkannya. Apakah diri takut malam yang akan memperalat sang diri?
Kini diri terbangun dalam balutan sinar mentari berharap akan didekap oleh budha, namun dia hanya terdekap oleh kain yang diikat sekali. Diri pun mengatakan kepada dosa bahwa dia sedang menunggu budha melepas ikatan sekali itu, dan ketika dosa bertanya "diri, kok hanya sekali?".
"agar lebih mudah untuk sang budha menyibaknya" diri
Kasihannya diri.
Sang embun menangisi diri, hanya embun tak kuasa menunjukkan budha. ketika diri telah mencapai embun.
Selasa, 30 Oktober 2007
Langganan:
Komentar (Atom)